RUU Antiterorisme Disahkan Sebelum Lebaran

uu antiterorisme

topmetro.news – Menyikapi maraknya aksi teror berupa peledakan bom yang terjadi di beberapa lokasi di Jawa Timur, membuat pemerintah mendesak DPR untuk segera mengesahkan revisi UU Antiterorisme.

Anggota Panja RUU Antiterorisme Arsul Sani dari Fraksi PPP memastikan pengesahan revisi UU yang tengah dibahas antara pemerintah dan DPR akan dilakukan sebelum Lebaran 2018.

“Sebelum paripurna penutupan, sebelum Lebaran insyaAllah bisa kita selesaikan,” kata Arsul di kediamanan Menko Polhukam Wiranto, Jalan Denpasar, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).

“Ini reses kan terakhir. Kemudian rapat paripurna tanggal 18 Mei. Saya kira minggu depan sudah disepakati. Nanti tugas masing-masing fraksi menghubungi agar segera menjadwalkan di minggu depan kita harapkan,” lanjutnya.

Revisi UU Antiterorisme dibutuhkan agar polisi bisa memiliki payung hukum yang lebih kuat untuk mencegah aksi teror. Dengan adanya pengesahan revisi UU Antiterorisme tersebut, Arsul memastikan tidak ada lagi wacana penerbitan Perppu oleh pemerintah.

“Kami memang menyarankan UU ini pembahasannya tinggal menyisakan satu masalah yang sudah mengerucut. Tinggal multiple choice saja. Nah kalau perppu dikeluarkan nanti ada proses panjang lagi,” jelasnya.

Diserahkan kepada Keluarga

Jenazah 12 korban meninggal dunia akibat serangan bom di tiga gereja di Surabaya diserahkan kepada pihak keluarga di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur, Senin (14/5/2018).

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan total ada 18 korban meninggal dunia akibat serangan bom di tiga gereja di Surabaya.

“Penyerahan terhadap hasil identifikasi secara primer dan sekunder oleh korban secara keseluruhan ada 12. Masih ada enam jenazah terduga pelaku teroris yang belum diserahkan,” ujarnya.

Dia mengatakan, belum diserahkannya jenazah terduga keenam teroris itu dikarenakan belum ada pihak keluarga yang mengambil. “Belum ada keluarga yang mengambil,” ujarnya.

Masih Diidentifikasi

Ditegaskannya, sampai saat ini data tersebut masihlah data sementara. Identifikasi DVI belum memastikan keseluruhan korban sudah teridentifikasi. “Karena kejadian ini mengakibatkan serpihan baik logam dan tubuh untuk mengdentifikasi. Data akan terus berkembang,” ujarnya.

Dari data yang dihimpun, ada lima jenazah yang sudah diidentifikasi berdasarkan data primer dan sekunder yang dimiliki korban. Lima jenazah yaitu, Singkaedi Handoko (58) perempuan, alamat Sudirman Park, Jakarta Utara, korban bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Liem Kwakmi (56) perempuan, alamat Poros Indah, Tangerang, korban bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela.

Selain itu, Daniel Putrakusuma (15) laki-laki, alamat Lubuk Utara, Surabaya, korban bom di Gereja Pantekosta. Nursin (56) laki-laki, alamat Tropodo, Sidoarjo, korban bom di GPPS dan Warsiman (57) laki-laki, alamat Sutarjo, Surabaya, korban bom di Gereja Pantekosta. (TM-RED)

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment